Rabu, 22 Februari 2017

TA : TUGAS AKHIR atau TOLONG AKU? #3

Halooo....
Setelah sempat vakum beberapa minggu dari dunia perbloggeran dikarenakan sibuk, kali ini saya akan kembali melanjutkan cerita sebelumnya.
Ini adalah artikel ke - lima yang merupakan kelanjutan dari artikel ke 4 yang berjudul TA : TUGAS AKHIR atau TOLONG AKU? #2

Walaupun anak-anak sibuk TA masih saja ada yang sempet main PS, ada yang nonton drakor (kakak snow) ada yang nonton bola (aku) dan ada satu temen yang masih nyelo mengukir karier di dunia perlayar-lebaran di tengah tengah kesibukannya.
Siapakah dia?

Dia adalah Bang Adi Lae
Yahhh walaupun cuma jadi figuran yang ada di film beberapa detik, tapi itu menjadi awal buat "ntlateni" hobby di luar jurusannya.
Sebenernya artikel ini lama munculnya bukan cuma karena saya sibuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi karena si doi (bang adi) lama kasih voice note yang isinya perjalanan dia menemukan habibie.

Ketika saya menanyakan tentang perjalanan bang adi  menemukan habibie, si doi menjawab kalau semua itu berkat "srawung" udah itu doang. Kenapa srawung? ya, karena peran figuran didapat dari temen-temen yang ada di salah satu komunitas di jogja. Pada waktu itu bang adi pengen liat secara langsung pembuatan film, lalu di ajaklah dia oleh teman-temannya ke lokasi syuting.
Kala itu bang adi belom punya niatan untuk gabung di dunia perfilman, tapi ketika dia mendapatkan broadcast tentang pencarian peran figuran untuk film habibie, si doi langsung tertarik dan mengikutinya. Lihat salah satu fotonya di Rudi Habibie.

Sekarang si bang adi mulai tertarik di dunia gituan (wkwkkw) makanya kita sebagai anak bangsa harus berdoa bagi salah satu putra terbaiknya, agar tercapai cita dan cintanya. Amin? Amiiiinnnn......

Jadi, bagi kita anak-anak yang sedang mengerjakan TA, kegiatan di luar studio pastinya akan membantu menjernihkan pikiran kita dari bruwetnya dan susahnya TA.
Apalagi kalau sudah di kejar sama yang namanya dateline, revisi, bimbingan. Duhhh...
Tapi bagi kita tetep semangat, karena untuk terbebas dari kampus kita tercinta kita musti lulus.

Lalu seperti apa saja yang terjadi di hari penghakiman design?
Tunggu cerita selanjutnya  di artikel selanjutnya...

See yaaa..
Salam gabut!



Senin, 06 Februari 2017

TA : TUGAS AKHIR atau TOLONG AKU? #2

Hallo......
Ini adalah artikel saya yang ke empat, yang merupakan lanjutan artikel ke 3 dengan judul TA : TUGAS AKHIR atau TOLONG AKU? #2.

          Bukan hanya masalah pintu yang menjadikan unik Studio TA ini, tapi kebiasaan anak-anak penghuni ruangan ini juga membuat siapapun kangen dengan ruangan ini. Penghuni dari Studio ini memang beragam kesenangan dan hobbynya dalam menghilangkan boring.

Ada juga yang PS-an, PS-an pun pake LCD dan layar, jadi di dalem studio juga pasti ada stick buat ng-game. Dan keadaan itu pun menjadikan saya supporter layar tarik karena saya bisanya cuma nonton sama bengok-bengok.Pelaku PS-an biasanya sih arga gondes, ansori dan yang paling sering adalah Bang Windi. Sampe saya dan kakak Snow gems.

Selain PS-an pake LCD dan layar, nonton film pun sering juga pake LCD dan layar. Pernah pada hari minggu saya janjian sama anak-anak untuk ng-TA, jam 10-11an saya sudah ada di Studio untuk ng-TA. Karena saya yang pertama kali datang, seperti biasa saya menghidupkan saklar, AC, lampu dan PC. Anak-anak di grup langsung saya kontak untuk segera ke Studio, Julfajar pun langsung saya PM untuk lekas datang ke Studio, ketika Julfajar sampai di Studio ternyata hujan dan cukup deras, saya langsung mbatin “iki mesti cah-cah gur ra mrene” dan memang benar, hari itu yang ada di studio berdua dan cuma nonton film pake layar tarik.

Kalo yang selanjutnya adalah kegiatan para ciwi-ciwi, yaitu nonton drama korea. Kalo kita para ciwi-ciwi pas nonton drama korea ngga pernah pake layar tarik, karena kita sadar diri para cowok-cowok tidak akan pernah suka dengan apa yang kita tonton.

Tapi cowok-cowok yang doyan ngegosip kayak mas Sok Perfect juga suka sama ciwi ciwi yang nyanyi trus nari nari, dan play video girlband pas konser pake layar tarik. Hmmmm.....

Ada juga kebiasaan para asdos kalo malem di Studio, yaitu asistensi. Kebetulan yang biasa asistensi adalah makul RAB, Mekanika Terapan dan STUPA. Tapi yang lebih sering sih RAB dan Mekanika Terapan. Kebetulan saya dan Julfajar adalah asdos 2 makul tersebut, dan saya dengan dia kadang agak jahat dengan adek tingkat. Ya iyalah tiap asistensi disuruh bawa martabak manis ya. Tapi itu juga membuat Studio tambah rame.


Hal terakhir yang jadi kebiasaan kita kalau pas di Studio adalah “TIDUR”. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling sering dilakukan. Bahkan saya sempat mengabadikan moment-moment pas lagi tidur.












Banyak kan? Dan nggak semua yang tidur itu, yaaaahhh dibilang layak entah dari pakaian ataupun  alas, karena kalau malam aturan berpakaian di Studio agak santai. Bahkan bisa dibilang Studio adalah kos kedua jadi ya, biarpun cuma pake celana pendek, tangtop, kaos, sendal jepit dan beralaskan busa seadanya, kita tetep bisa tidur. Bahkan saya juga tidak jarang tidur di kursi yang saya tata.
Di awal-awal memang saya dan teman-teman biasa-biasa saja ketika mengerjakan, tapi ketika mas Putra mulai menempel target dan dateline di tambah lagi anaknya Bu Hestin (Kakak Snow) udah ngasih woro-woro jadwal ujian, jadwal bayar kuliah. Hmmm seketika PS, Drama Korea, dan Film tidak terlihat di layar tarik dan layar layak PC. Yang terlihat adalah muka muka lelah, muka-muka melas yang terpancar kalimat “TOLONG AKU!”
Ini adalah muka muka stres, muka capek, muka lelah :



Tapi biarpun kita sibuk ngerjain TA, masih ada saja yang rajin PS dan duduk di barisan paling belakang. Iya, dia adalah Bang Windi. Saya juga masih sempat nonton sepakbola, dan satu temen saya masih sempet buat mengukir karier di dunia infotaiment, biarpun dari tokoh figuran di film Habibie.
Siapakah dia?
To be continue ya....

Salam. See you di artikel selanjutnya.

Jumat, 03 Februari 2017

TA : TUGAS AKHIR atau TOLONG AKU?

Hallo... 
Salam gabut untuk artikel saya yang ketiga ini.
Kali ini saya pengen cerita jaman kuliah semester akhir, yang kebetulan banyak foto-fotonya dan sedikit orangnya jadi gampang inget kejadian dulu.

Kebetulan tahun kemaren saya dan temen temen Arsitek angkatan 2012 + anak anak transferan di beri kesempatan untuk dapat megerjakan Tugas Akhir di tahun ke empat. Seingat saya ada sekitar 22 anak yang memutuskan untuk mengerjakan Tugas Akhir bareng dengan saya, ada Intan, Anis, Reni, Zaka, Julfajar, Mas Rahe, Mas Fardan, Mas Sok Perfect, Mas mas transferan yang pake kacamata trus mukanya lonjong kurus tinggi (lali jenenge), Roy Ramadan, Windi, Arga gondes, Anshory, Bang Adi dan yang lainnya hehehe...
Ketika kita tugas akhir, pihak kampus memberi fasilitas tambahan semacam studio arsitektur yang notabene siapapun yang mengerjakan tugas akhir akan dapat mengerjakan di studio tersebut. Ya biarpun  isinya cuma PC, printer A3, dispenser, dan yang pastinya ada mas Putra penunggu setia studio TA, tapi di situlah banyak terukir kenangan yang pastinya di kenang, saya aja ngenang sampe ku tulis di blog lho. Sebenernya kalo perjalanan tugas akhir ini ditulis di blog ceritanya bakal ada banyak artikel, tapi sambil jalan pasti keliatan ada berapa artikel.

Cerita tugas akhir akan saya mulai dengan foto yang saya ambil ketika pertama saya akan masuk studio TA dan di pintu tertempel daftar nama yang akan mengerjakan TA.

Waktu itu tempelan kertas yang merupakan daftar anak TA langsung saya foto, langsung saya share twitter kalau tidak salah.
Ketika pertama masuk studio TA mas Putra selaku penunggu setia dan teman setia kalo pas ngga ada temen ng-TA memberikan pengarahan tentang rule menggunakan studio TA yang kala itu angkatan 2012  masih punya kesempatan untuk menikmati studio TA saat malam hari bahkan sampe mbak mas clubbers di Lq sama boshe pada pulang, kadang kita masih di studio TA dan ternyata kita adalah angkatan terakhir yang beruntung merasakan Studio TA sampe dini hari.

Setelah ada pengarahan dari mas Putra, kita-kita langsung milih PC yang akan digunakan, nah kebetulan saya milih PC yang dulunya dipakai mas Arifin kakak tingkat dulu yang letaknya persis menghadap depan pintu, jadi siapapun yang masuk akan langsung melihat muka saya, dan temen saya Julfajar yang biasa ku panggil “beb” milih PC sebelah kanan depan PC saya yang membuat muka saya ketutup layarnya. Kakak Snow milih PC yang ada di sebelah saya, maklum si doi ngga bisa jauh-jauh dari saya kecuali pas lagi makan.

Masa-masa Tugas Akhir adalah masa-masa saya seneng make rok ke kampus, dan ndilalahe kok PC saya itu ada persis menghadap pintu dan mejanya itu mlongo, saya ingat betul kala itu perhatian dari seorang mas Rahe timbul untuk saya, si Mas Ewok nyari triplek buat nutupin meja yang mlongo tadi, sebenernya bukan karena saya sok pekokoan tur nggo rok  tapi si mas Ewok kasian sama cowok-cowok yang lewat, noleh, dan mereka zina mata. Duhhh mas Ewokque. (add Fb mas Ewok Mas Ewok )
Oh ya satu lagi, dulu Studio TA itu punya penentu siapa yang pantas dan tidak masuk Studio TA, bukan kemampuan akademik tapi kemampuan membuka pintu Studio, karena memang harus memiliki keahlian khusus untuk dapat membuka pintu ini. Masih inget?
Tidak hanya masalah pintu itu yang menjadikan unik Studio TA ini, tapi kebiasaan anak-anak penghuni ruangan ini juga membuat siapapun kangen sama ruangan ini. Apa aja sih kebiasaan kita-kita?


To be continue yaa............... (tambahin cerita yang belum saya ceritain atau saya malah lupa, boleh di tambahin di tab komentar, see you :*)
Salam gabut....

Rabu, 01 Februari 2017

PARABAN ITU PANGGILAN SAYANG!

Hallo..
Salam gabut untuk artikel saya yang kedua. Kali ini saya akan membahas tentang nama “paraban” yang kebetulan saya punya banyak. Mungkin kalian juga punya nama paraban, atau malah pasti punya?.
Nama paraban (di Jawa sih nyebutnya paraban) yang saya tau adalah nama panggilan yang diberikan teman-teman, keluarga, pacar intinya nama bukan sebenarnya. Pada dasarnya nama paraban di berikan untuk temen biar keliatan tambah deket, erat pertemanannya. Selain itu nama paraban akan memberikan ciri khas dari si doi yang dikasih nama paraban. Banyak sih fungsi nama paraban selain biar deket & erat pertemanannya, ciri khas, nama paraban juga membuat si doi jadi mudah di kenal atau “gampang di titeni” kalo di istilah jawanya. Selain itu nama paraban ini biasanya digunakan untuk pembeda untuk orang orang dengan nama yang sama. Misalnya Wahyu sengkleh dan wahyu senthuk. Sebagai panggilan sayang juga bisa. Dan satu lagi, nama paraban biasanya punya cerita awal mula pemberian nama paraban.
Sebelum saya menceritakan kisah nama paraban orang lain, saya akan menceritakan awal mula nama Sri dan Cebong yang merupakan nama paraban yang melekat pada diriku ini.

Nama cebong yang sebenarnya saya sendiri yang menggunakan biar saya ada pembedanya ini berawal dari mbak mbak teller CU pas saya mau nabung. Kok bisa? Iya. Kebetulan mbak mbak teller ini saya kenal, nama si doi mbak Rella. Awal cerita sih biasa biasa aja pas mau nabung, nah pas mbak mbak ini mau nulis nama saya di slip tabungan, mbak ini juga lagi asyik ngobrol sama temennya dan topiknya adalah “kodok”. Karena mbak ini nulisnya barengan sama ngobrol bab “kodok” pas mau nulis nama saya yang harusnya Vibiana Risa eh malah di tulis Vibiana Cebong. Saya ngga nyalahin juga sih, soalnya dari situ nama cebong jadi embel embel nama Vibiana. Dan sampe sekarang temen-temen kuliah dulu masih pada manggil cebong. Udah sih Cuma gitu aja cerita nama Cebong. Dan kebanyakan temen temen kuliah juga punya nama paraban, ada Anis yang biasa di panggil kakak snow (dipanggil gitu karena si doi sering memanggil dirinya sendiri dengan sebutan kakak snow), Intart sang master sketsa yang di panggil dancik (plesetan dancuk wqwqwq...) ada sani yang dipanggil kenyung (kenyung adalah lola. Ya si sani sering banget lola), yudha dipanggil badak, beni di panggil begok, ansori di panggil kimin, arga dipanggil gondes, wiki yang dipanggil jadi jabrik, angga yang dipanggil jadi cungkring.
Oke, beralih ke nama paraban yang kedua : SRI. (Baca : Arti Nama Sri )
Nama sri ini juga bukan pemberian orang lain sih, ini Cuma karena kebiasaan saya kalo kenalan sama orang baru siapapun itu saya bilang kalo nama saya Sri. Trus orang orang jadi kebiasaan aja manggil saya Sri, apa lagi temen temen supporter. Temen temen supporter malah lebih banyak lagi yang punya nama paraban (secara sih ideologi ultras, no name no face). Oke kembali ke nama Sri. Kalau kalian mantengin twitter, nickname akun twitter tidak hanya “SRI” tapi ada kata MIRING jadi MIRING SRI!, nah kata miring ini yang akhirnya adalah (secara tidak langsung) diberikan oleh mas gendru (gendru adalah nama paraban juga) kepada saya.
Selain diberi biasanya kalian juga memberi orang lainnama paraban. Orang orang yang paling sering dikasih nama paraban ini biasanya temen deket, pacar dan mantan HAHAHA.
Saya dulu juga sering memberi nama paraban (panggilan sayang deh kayaknya) ke pacar yang sekarang udah jadi mantan. Ada yang kupanggil fx karena singkatan babtisnya, MD juga karena singkatan nama, gondes karena dia gondes sejati selama 5 tahun WqWqWq.
Cerita awal mula adanya pemberian nama paraban memang kadang simple dan raceto, tapi nama paraban juga sering menuai pertanyaan yang biasanya bunyinya gini “Eh Vib, kok koe iso sih di undang Sri? Cebong? Miss. V? Isyana? Raisa?” Yora?
Yang punya nama paraban boleh share namanya sama ceritanya di tab komentar.

Sekian dari saya. Salam gabut.

LET'S WASTE YOUR TIME!

To Someone Whose B'day is Today : My luvly toothless.

 Special lines as 27th Birthday Tribute To a Toothleesst Man Called Bapak RA.Ditya Today is one of the favorite days of a a-door-a-bowl man ...